TAHAN LAMA, UNTUK KITA SEMUA
“ ............Bapak-Bapak dan Ibu-ibu sekalian salah satu prinsip program PNPM MP adalah keberlanjutan, Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya...............
Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian, bahwa salah satu temuan auditor eksternal yang sering menjadi temuan disetiap kegiatan PNPM MP adalah dari komitmen kita untuk menjalankan prisip keberlanjutan setelah kegiatan PNPM MP diserahkan kedesa, dimana kebanyakan bangunan atau sarana yang telah dibangun banyak tidak dipelihara, sedangkan salah satu wujud komitmen terhadap prinsip program yaitu keberlanjutan, kita harus menjaga, memelihara dan melestarikannya bersama pelaku program yang telah kita bentuk yaitu tim pemeliharaan dan pelestarian prasarana desa......................”
Itulah salah satu atau sedikit petikan bagian fasilitasi oleh seorang fasilitator kecamatan, KPMD dan PL ataupun pelaku program lainnya dengan penuh semangat ketika menjalankan tugasnya di masyarakat dalam tahap kegiatan sosialisasi program ataupun pesan ketika bangunan atau sarana yang telah selesai dan akan diserahkan kedesa dalam bentuk tahapan kegiatan musyawarah desa serah terima.
Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian, bahwa salah satu temuan auditor eksternal yang sering menjadi temuan disetiap kegiatan PNPM MP adalah dari komitmen kita untuk menjalankan prisip keberlanjutan setelah kegiatan PNPM MP diserahkan kedesa, dimana kebanyakan bangunan atau sarana yang telah dibangun banyak tidak dipelihara, sedangkan salah satu wujud komitmen terhadap prinsip program yaitu keberlanjutan, kita harus menjaga, memelihara dan melestarikannya bersama pelaku program yang telah kita bentuk yaitu tim pemeliharaan dan pelestarian prasarana desa......................”
Itulah salah satu atau sedikit petikan bagian fasilitasi oleh seorang fasilitator kecamatan, KPMD dan PL ataupun pelaku program lainnya dengan penuh semangat ketika menjalankan tugasnya di masyarakat dalam tahap kegiatan sosialisasi program ataupun pesan ketika bangunan atau sarana yang telah selesai dan akan diserahkan kedesa dalam bentuk tahapan kegiatan musyawarah desa serah terima.
Fasilitasi ini sering kita dengar dan disampaikan ke masyarakat dengan besar harapan masyarakat dapat memelihara dan melestarikan setiap sarana yang telah dibangun dan sebagai wujud komitmen menjalankan salah satu prinsip program PNPM MP dengan tujuan kita tidak dianggap lalai oleh auditor eksternal untuk mejalankan prinsip keberlanjutan tersebut .
Namun tidak kita pungkiri bahwa masih ada sarana prasarana ataupun alat-alat dalam kegiatan pelatihan untuk peningkatan kapasitas masyarakat ternyata setelah proses selesai dan kita serahkan kedesa dalam waktu perjalananya ternyata hanya dimanfaatkan tetapi tidak dipelihara.
Masih ada alat-alat mesin jahit yang rusak tidak bisa dipakai tetapi kelompok pemanfaat ataupun desa tidak berusaha untuk memperbaikinya dan hanya dipakai dari alat mesin jahit yang masih bisa dimanfaatkan. Dapat kita bayangkan jika pemeliharaan atau pelestarian mesin jahit ini tidak ada maka semua alat mesin jahit akan menjadi barang antik yang menumpuk di lokasi kegiatan ataupun belumur debu dikantor desa.
Ketika proses penggalian usulan didesa sudah melalui proses yang benar, ketika usulan itu muncul juga merupakan dari proses prioritas masyarakat bahwa usulan tersebut sangat dibutuhkan dan bukan hanya sekedar keinginan belaka. Namun kenapa setelah waktu yang lama justru sarana dan parasarana yang telah dibangun tidak dipelihara dan dilestarikan sesuai dengan penggalian usulan yang katanya sangat dibutuhkan itu, itulah pertanyaan yang kadang-kadang membuat kita merasa bersalah dalam proses fasilitasi dimasyarakat dimana banyak kesan kalau fasilitasi kita salah nyatanya sarana yang telah dibangun tidak dipelihara atau dilestarikan berarti masyarakat itu tidak butuh dan bukan usulan prioritas dimasyarakat.
Sebagian permasalahan pemeliharan dan pelestarian juga sudah kita fasilitasi untuk pembuatan perdesnya dari sarana tersebut, bahkan cara pembuatan perdes itu sendiri juga sudah diberi pendampingan program melalui peningkatan kapasitas pelaku didesa misalnya pelatihan kades, sekdes, BPD ataupun LPM. Dengan harapan desa dapat mengatur pengelolaan pemenfaatan sarana yang ada untuk menunjang pendanaan guna membantu operasional tim pemeliahara menjalankan tugas dan fungsinya sebagai tim pemeliharaan dan pelestarian sarana tersebut.
Terlepas dari pembahasan diatas, bahwa proses kegiatan program mulai dari perencaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengawasan sampai pelestarian adalah diserahkan ke desa. Membutuhkan tenaga, pikiran, waktu bahkan materi untuk mandapatkan sebuah sarana yang kita harapkan dengan tjuan dapat membantu mengatasi permasalahan atau kesusahan yang ada. Dulu kemungkinan kita belum puas dengan yang ada bahkan akan menimbulkan masalah lebih besar jika penyebab permasalahan itu tidak segera kita atasi. Sekarang permasalahan itu telah terselesaikan dengan adanya pelaksanaan pembangunan didesa kita untuk membantu penyelesaikan permasalahan tersebut.
Dengan telah dibangunya sarana untuk menyelesaikan permasalahan yang ada tidakah sewajarnya kita harus menjaga, memelihara dan melestarikan bangunan yang telah kita dapat dengan susah payah ini. Dapatkah kita bayangkan sarana yang ada ini hanya kita yang memanfaatkan dimasa kita masih ada tetapi tidak kita terpikirkan bahwa sarana yang ada dapat bertahan sampai ke anak-anak kita bahkan sampai ke cucu-cucu kita nanti. Dapatkah seluruh kaum perempuan dapat belajar bersama menggunakan alat jahit sehingga kaum perempuan bisa membuatkan baju seragam sekolah anaknya sehingga tidak membeli dengan harga yang mahal di toko baju atau disupermarket. Semua itu tentu tidak akan terwujud kalau umur bangunan atau sarana tidak kita jaga dan kita pelihara, bahkan umur sarana akan lebih pendek jika sarana yang ada hanya kita biarkan saja, kita hanya bisa memakai namun tidak bisa memelihara dan melestarikanya.
Dengan telah dibangunya sarana untuk menyelesaikan permasalahan yang ada tidakah sewajarnya kita harus menjaga, memelihara dan melestarikan bangunan yang telah kita dapat dengan susah payah ini. Dapatkah kita bayangkan sarana yang ada ini hanya kita yang memanfaatkan dimasa kita masih ada tetapi tidak kita terpikirkan bahwa sarana yang ada dapat bertahan sampai ke anak-anak kita bahkan sampai ke cucu-cucu kita nanti. Dapatkah seluruh kaum perempuan dapat belajar bersama menggunakan alat jahit sehingga kaum perempuan bisa membuatkan baju seragam sekolah anaknya sehingga tidak membeli dengan harga yang mahal di toko baju atau disupermarket. Semua itu tentu tidak akan terwujud kalau umur bangunan atau sarana tidak kita jaga dan kita pelihara, bahkan umur sarana akan lebih pendek jika sarana yang ada hanya kita biarkan saja, kita hanya bisa memakai namun tidak bisa memelihara dan melestarikanya.
Untuk itu lah bersama kita semua, perlu kerja sama dan saling peduli untuk sama-sama menjaga, memelihara dan melestarikan setiap kegiatan pembangunan yang ada di desa kita masing-masing, bukan untuk kita namun untuk seluruh warga masyarakat bahkan untuk anak-anak dan keluarga kita nanti. Sukses selalu.....................
( by FK Sungai Bahar)
0 komentar: